,,

Jumat, 25 Maret 2011

gambar

Selasa, 22 Maret 2011

CINTAKU DALAM PERSAHABATAN

“Huufft, sepi banget rumah ini, mana nggak ada sms. Enaknya sms Dika nggak ya?” kataku pada diriku sendiri. Saat itu aku sedang berlibur di rumah sepupuku di Nganjuk. Tiba-tiba hpku bergetar dan ku lihat terdapat sms dari Dika, orang saat itu aku cintai walau pun dia sahabakut. Perasaan ku berubah bahagia karena pada saat itu kami berdua dalam keadaan yang kurang bersahabat. Segera ku buka sms darinya. “Sekarang lagi dimana? Ada di rumah nggak,aku mau kesana” “Yaahhh,aku lagi di Nganjuk “ dengan perasaanku yang agak menyesal. “Aku mau tanya tapi kamu jawab jujur ya,?? seandainya aku pacaran sama Illa,kamu rela apa nggak?”tanyanya secara tiba-tiba. “Hmm,,iya sekarang aku bisa merelakan mu asalkan kamu nggak bakalan berubah,dan tetap sms-an sama aku” dengan berat hati dan asra egois, ku katakan itu meski sebenarnya aku masih sangat mencintai dia tak peduli dia sahabat ku. “Iya aku janji aku nggak bakal berubah, karena kamu sahabatku. Terima kasih Bee kamu sudah bisa ngerti aku, karena aku sangat mencintainya” “Illa sepertinya juga suka sama kamu dan kamu pasti diterima” “Nggak juga soalnya dia belum tentu nerima aku,dia mau ngasih jawaban kalau kamu sudah relain aku” jawabnya tanpa sadar kalau aku masih sangat mencintainya. Mendengar kata-kata itu hatiku semakin sakit, ku merasa dia takkan pernah sadar bahwa yang aku rasakan sama sepertinya. Aku juga nggak bakal nglupain dia dalam waktu singkat. Tapi aku bingung kenapa Illa tak sedikit pun menghubungiku untuk membicarakan ini, padahal dia sahabat terdekatku, mungkin dia takut melukai perasaaan ku. “Tapi janji bener ya, kamu nggak bakal berubah dalam keadaan apapun.” Saut ku lagi. “Iya aku janji, aku nggak bakalan menomer duakan sahabat-sahabatku” Berjuta kali dia katakan itu,tak mungkin ku tenang dengan mudahnya. Namun aku takkan bisa berharap apa-apa karena ku tahu dia sangat mencintai Illa dan tak sedikit pun mencintai ku,dia hanya menyayangi ku sebagai sahabatnya. “Zeerrrt” tiba-tiba hpku mati karena kehabisan baterai. Namun saat ku nyalakan kembali, hpku tak dapat menyala padahal sudah terisi penuh. Berkali-kali aku mencoba namun tetap saja nihil, hp ku tetap dalam keadaan mati. Jadi sepi hidup ku karena hanya hp lah teman ku yang selalu disisiku. “Kok tumben Bee, sudah malam nggak sms-an?” tanya mbak ku. “Hehehe…hpku rusak mbak,dari tadi nggak bisa nyala” “Makanya jangan sms-an aja,hpmu kecapekan itu! Pakai hpku tha?” “Nggak usah mbak, aku juga males sms-an” walau sebenarnya aku mengharapkannya. Ku tahu kalau Dika pasti sms, tapi ku mau menenangkan diri muak dengan semua tetang Dika dan Illa. Aku pun menjalani kehidupan ku tanpa hp hingga keesokan harinya, dengan perasaan yang sangat resah. “lho,hpku!! Oh ya kan rusak hmm,..aku lupa!” Di pagi itu tiba-tiba aku sangat menginginkan membuka facebook-ku yang sudah lama tak ku buka, sampai ku selesai mandi ku tetap bimbang antara ngenet apa nggak. Akhirnya ku putuskan pergi keluar untuk mencari warnet terdekat. Saat keluar dari gang rumah aku semakin bingung karena jalannya sangat ramai dan bergang-gang. Aku pun berjalan terus menyusuri sudut kota bagai orang yang tersesat. Ku berjalan terus tanpa berfikir jalan untuk pulang. Akhirnya ku menemukan warnet, dengan perasaan was-was ku memasuki,untung sepi. Segera ku menuju KBU kosong dan ku buka facebook-ku. “Ku kan setia menjagamu dan selalu mencintaimu(Dika>Illa)” “Iya aku juga akan berusaha mencintaimu dan jaga hati mu” itulah yang ku baca di branda Fb-ku. “Terimakasih Illa” Tiba-tiba hatiku serasa meleleh tak karuan sepeti melihat bencana alam secera langsung, mataku mulai berkaca-kaca. Dalam keadaan setengah sadar kuberharap kalau semua itu tak benar adanya, dan tiba-tiba ku lihat Dika online chat Fb. “hai..hai…”ku menyapanya bagaikan ku tak tahu apa-apa. “hai juga…Bee aku sudah jadian sama Illa, aku seneng banget dia bisa nerima aku.” “hmmm…selamat ya Dik,akhirnya keinginan mu tercapai. Kapan kamu jadian?” dengan perasaan sangat-sangat kecewa yang sanagat mendalam dan tepaksa ku katakan itu. Tiba-tiba air mata ku menetes tak tertahankan, tak peduli ku berada di warnet. “kemarin sore,iya aku seneng banget keinginan ku tercapai. Hp-mu kok di hubungi nggak bisa nyambung?” “hp ku rusak”jawab ku singkat. “nggak percaya aku, jawab jujur!” “kalau nggak percaya ya sudah” “bentar dulu aku mau off, dapat tugas Negara” “yahhh…nggak seru” “disambung kapan-kapan” Belum sempat ku jawab,dia sudah off. Lalu ku buka profil Dika, ternyata status hubungannya sudah berpacaran dengan Illa. Air mataku pun semakin tak terbendung lagi dan mengalir tanpa henti. Aku pun memasang status ”AKU KEPINGIN NANGIS,SESUATU YANG KU SAYANGI TELAH PERGI, HIDUPKU SEPI BAGAI TIADA GUNA. KUATKAN AKU YA ALLAH” “mati aja kamu..” komen dari Tama “ya,,pulang nanti liat aja ku masih hidup apa nggak” ku jawab dengan kata-kata ku yang menunjukkan kefrustasian ku. “kamu kenapa sih Bee? Jangan nyerah cuma karena cinta masih banyak cowok lain. kamu jangan egois gini” tambah Izza. “kamu ngomong apa sih Bee, kemarin bilang rela tapi sekarang gini. Aku nggak suka” tiba-tiba Dika mengomentari status ku. “buat Izza: iya tapi melupakan seseorang itu sulit, apa lagi dia sahabat ku.” Balas ku Lalu komen Dika ku balas lewat pesan pribadi, karena ku ingin agar tak seorang pun yang tahu. “aku masih butuh proses ngomong rela itu juga butuh mengorbankan perasaaan. Ingat kamu juga pernah ngrasain skit hati,dan sakit hai itu nggak cepat hilangnya” balas ku. “tapi kenapa kamu baru bilang sekarang pas aku sudah jadian sama Illa? Kalau seperti ini terus aku juga bisa bertengkar sama Illa” “Kenapa aku harus bilang kamu sudah gede, kenapa kamu nggak bisa ngertiin prasaanku” Dika pun tak membalas pesan ku yang terkhir. Karena aku sudah nggak kuat lagi. Akupun mennutup Fb ku dengan meninggalkan status “SELAMAT TINGGAL SEMUANYA MUNGKIN SETELAH INI KALIAN TAK DAPAT MENGHUBUNGI KU LAGI”dan segera ku tutup sebelum ada yang mengomentarinya. Aku terdiam sejenak dan menenangkan pikiranku. Saat ku keluar dari warnet ku tersadar bahwa tempat ini berjarak 1km dari rumah mbakku,karena pikianku masih kacau, aku takut bila terjadi apa-apa dan ku putuskan pulang dengan naik becak. Sesampainya di rumah ku hanya dapat terduduk lemas di depan TV. Dalam hatiku yang paling dalam ku hanya ingin dia merasakan posisi ku, tapi kenapa didalam hatinya hanya terisi penuh oleh gadis itu tak sedikitpun untuk ku. Aku memang tak mengetahui di anggap apa aku ini tapi ku telah merasa menang dari Illa karena aku telah mengenal Dika dan selalu sms-an dengan Dika. Hingga malam hari jika ku mengingat hal itu aku hanya dapat meneteskan air mata. Tapi aku penasaran seandainya hp ku menyala apakah aku yang pertama akan mengetahui itu. Pada malam hari pikiran ku mulai resah lagi seperti ada yang mengganjal. Ku putuskan untuk sms temanku, ternyata ada perubahan jadwal, keesokkan harinya sekolahku masuk. Padahal aku masih belum berniat untuk bertemu orang banyak. Ke esokkan paginya dengan rasa terburu-buru aku meninggalkan Nganjuk menuju Kertosono. Sesampainya di depan gerbang sekolah aku pun menarik nafasku dalam-dalam dan segera ku mencari kumpulan teman-temanku. Disana tampak Illa, Izza dan Widi. Mungkin mereka berfikir aku akan melanjutkan debat di Fb kemarin, Sebisa mungkin ku santaikan sikap ku seperti tak terjadi apa-apa, walau sebenarnya perasaan dalam hatiku berkecambuk. “nomer kamu kenapa nggak bisa di hubungi?” tanya Widi saat sedang berdua dengan ku. “hp-ku rusak, nggak bisa nyala” “hmmm….aku kira ada apa, sudah tahu tentang Dika dan Illa?”saut Widi “iya sudah tahu kok.” “kamu pasti dapat yang lebih baik” “iya maksih ya Wid!” Lalu kami berbincang-bincang seperti biasa. Dan mulai saat itu ku coba untuk sebisa mungkin menahan perasaanku pada Dika dan menahan emosiku pada Illa,Izza dan Widi karena merekalah sahabat terdekat ku sejak ku belum mengenal Dika. Dan biar lah ku pendam hingga saatnya tiba aku berani mangungapkannya pada dunia.
hostgator coupon